Tuesday, October 03, 2006

Busway, Solusi atau Masalah?

Oleh AHMAD JAYADI

Kehadiran Busway selama kurang lebih dua tahun semenjak tahun 2004 telah menuai banyak kontroversi serta kritik di kalangan masyarakat, terutama dari kalangan masyarakat bawah. Pasalnya proyek Busway yang mulanya bertujuan untuk memecahkan masalah kemacetan di Jakarta tersebut, kini malah menjadi penyebab kemacetan itu sendiri. Parahnya lagi, proyek tersebut telah membuat banyak orang kehilangan mata pencahariannya yang notabene mengandalkan trotoar sebagai ladang usahanya, seperti penambal ban, warung-warung, dan yang lainnya.

Kemacetan, kecelakaan merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan dengan adanya kehadiran jalur Busway tersebut. Rencana pemerintah untuk memecahkan permasalahan kemacetan di Jakarta dengan menghadirkan Busway, telah dianggap gagal oleh sebagian masyarakat. Namun walaupun telah dianggap gagal oleh sebagian masyarakat, pemda DKI Jakarta tetap melaksanakan perluasan koridor Busway tersebut di beberapa daerah DKI Jakarta. Lalu mengapa masyarakat menganggap gagal proyek tersebut? Ada beberapa alasan mengapa proyek tersebut dianggap gagal.

Pertama, proyek tersebut dalam pembangunannya tidak memperhatikan luas jalan yang ada. Koridor Busway I memang dirasa cukup sukses untuk menangani masalah lalu lintas, hal tersebut dikarenakan kondisi luas jalan di koridor tersebut cukup luas untuk diambil sebagian jalurnya. Namun dalam koridor- koridor selanjutnya, Pemda dirasa kurang memperhitungkan kondisi luas jalan yang akan dibangun Busway. Kondisi jalanan yang biasanya sudah macet tanpa adanya jalur Bus way tersebut, kini semakin diperparah dengan adanya jalur khusus Busway.

Kedua, proyek Busway tersebut tidak dibarengi dengan pembatasan kendaraan pribadi. Bila pertumbuhan kendaraan pribadi tidak dikendalikan dan diatur dengan cukup baik oleh Pemda, maka proyek Busway tersebut akan menjadi hal yang sia-sia, karena kunci kemacetan di kota Jakarta adalah jumlah kendaraan pribadi yang tak terkendali.

Ketiga, kehadiran Busway dirasakan sebagai pesaing utama bagi kendaraan umum lainnya. Tidak sedikit dari para supir angkutan umum mengeluh dengan adanya kehadiran kendaraan yang dirasakan cukup eksklusif tersebut. Income yang mereka dapat turun drastis setelah kehadiran Busway tersebut, karena para penumpang yang biasanya menaiki kendaraan mereka, kini beralih kepada Busway.

Proyek Busway terus berlanjut, namun akhirnya pemerintah diharapkan dapat lebih memperhitungkan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil dalam melaksanakan proyek tersebut sehingga nantinya tidak menimbulkan kekecawaan lebih lanjut di kalangan masyarakat.

September 2006

AHMAD JAYADI
Anggota Forum Lintas Batas
Mahasiswa JIP FIB UI

0 Comments:

Post a Comment

<< Home